Chrome - Background Fidelis Fidelia: November 2017

Kamis, 02 November 2017

Diary Coklat Vanila


~DIARY COKLAT VANILA~
          Hidup dua orang gadis yang telah bersahabat sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar ,dan kini mereka duduk di kelas 9. Keduanya anak orang kaya. Orang tua mereka adalah seorang pengusaha tersukses di Indonesia. Apa yang mereka inginkan, pasti akan terpenuhi.
Anak yang pertama bernama Vlora, dia anak yang rajin menabung,tidak boros, pintar, mandiri, baik hati, tetapi sayang ,dia sering sekali sakit-sakitan. Sahabatnya bernama Clara, dia anak yang pintar, mandiri, baik hati, tetapi sayangnya dia boros. Tidak pernah sehari saja, dia tidak membuang-buangkan uangnya untuk membeli barang-barang yang tidak berguna.
          Suatu hari mereka pergi ke Mall untuk berbelanja pakaian,dan barang-barang perlengkapan sekolah. Pemberhentian mereka yang pertama kali setelah sampai di Mall adalah toko pakaian. Di sana mereka membeli berbagai macam pakaian. Seperti biasanya mereka membeli pakaian yang sama. Dan kalau di hitung-hitung, jumlah baju mereka yang kembar ada satu lemari penuh.
          Setelah puas membeli baju, mereka beralih ke toko yang menjual barang-barang perlengkapan sekolah. Dan seperti biasanya juga mereka membeli barang-barang yang sama lagi. Ada buku, pensil, bolpoin, penghapus, penggaris, tempat pensil, tas ,dan masih banyak lagi.
          Setelah puas memilih-milih barang yang di sukai,mereka pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaan mereka. Di kasir mata mereka tertuju pada dua buku diary yang sangat menarik. Buku-buku diary itu dilapisi dengan permen coklat. Dan permen coklat itu bisa dimakan. Setelah berpikir sejenak, Vlora dan Clara akhirnya memutuskan untuk membeli kedua buku diary itu. Buku diary Coklat Vanila di beli Vlora, dan buku diary Coklat Choco di beli Clara.

          Setelah itu mereka memutuskan untuk makan dahulu di sebuah restaurant sebelum pulang. Sambil makan, mereka bercakap-cakap mengenai buku diary yang mereka beli sebelumnya. Dari percakapan itu mereka memutuskan untuk selalu menuliskan perasaannya setiap hari di dalam diary coklat, dan memakan satu dari butiran-butiran permen coklat setiap selesai meluapkan perasaannya di dalam diary, apalagi jika apa yang di tuliskan perasaan yang tidak enak pasti setelah memakan coklat akan lebih tenang lagi. Setelah selesai makan Vlora dan Clara memutuskan untuk pulang.
Dan seperti biasanya lagi dalam perjalanan pulang, mereka selalu menghayal. Kali ini mereka menghayal tentang “Dunia Coklat”. Dunia Coklat yang artinya, semua benda di dunia terbuat dari coklat. Dan semua coklat itu bisa di makan. Semua yang mereka inginkan akan terwujud disana. Tapi  walaupun begitu mereka sadar bahwa itu semua tidak mungkin terjadi.
Setelah sampai di rumah, Vlora langsung menuliskan perasaannya pada hari ini di buku diary coklat vanilanya itu. Dan memakan satu butiran coklat vanilla. Begitu pula yang di lakukan oleh Clara. Dan mulai hari itu, setiap harinya mereka juga menuliskan semua perasaannya di dalam buku diary itu.
Tiga bulan berlalu, dan selama tiga bulan itu juga terjadi perubahan dalam keluarga Vlora dan Clara. Clara ; perusahaan ayahnya bangkrut karena melakukan korupsi dan merugikan negara, tetapi Clara tidak cerita pada Vlora, karena ia takut kalau Vlora tidak mau lagi berteman dengannya. Vlora ; dia sering sekali masuk rumah sakit karena penyakit anemianya kambuh.
Hari itu disekolah, ibu guru menagih uang iuran untuk Ujian pada Clara, tetapi Clara tidak juga membayarnya. Dan saat itu Vlora mulai curiga, kalau berita yang dia dengar selama ini bahwa perusahaan orang tuanya bangkrut itu benar. “Tetapi kenapa dia tidak cerita padaku?”.
Keesokkan harinya Vlora membayarkan iuran ujian Clara pada ibu guru. Dan  Clara mengetahui semuanya itu. Dia sangat berterima kasih pada Vlora, dan Clara juga minta maaf karena selama ini dia tidak jujur pada Vlora.
Setelah kejadian itu, tidak lama kemudian Clara di kabari kalau ayahnya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Mata ayahnya di vonis oleh dokter tidak bisa melihat lagi, karena saat kecelakaan matanya terkena pecahaan kaca mobil. Dan lagi-lagi dia tidak jujur pada Vlora dengan alasan  yang sama.
Di waktu yang bersamaan Vlora masuk rumah sakit lagi karena penyakit anemia yang di deritanya kambuh lagi. Vlora meminta ayahnya member tahu Clara bahwa dia sedang sakit, dia ingin sahabatnya tahu keadaannya sekarang. Dia tidak mau menutup-nutupi kesehatannya pada sahabatnya sendiri.
Setelah mendengar kabar, bahwa Vlora masuk rumah sakit lagi. Clara sangat cemas, perasaannya mulai tidak karuan. Dia merasa bersalah pada Vlora karena dia tidak pernah jujur pada Vlora, dan sekarang dia menyesalinya. Dan saat itu juga Clara langsung beranjak pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Vlora.
Sesampainya di sana Clara terkejut melihat sahabatnya terbujur lemas di atas ranjang, dengan tubuh penuh dengan tempelan-tempelan alat medis. Dan saat itu juga dari mata Clara tertetes air mata. Melihat hal itu Vlora menjadi sedih. Vlora meminta pada Clara untuk tidak menangisi dirinya.
Kata Vlora,”Clara jangan nangis dong, aku jadi sedih nihh. Aku sedih kalau kamu menangisi aku. Aku ingin kamu tersenyum. Nah gitu dong aku kan jadi seneng juga. Clar,,, kamu masih nulis diary di diary coklat choco mu kan? Aku ingin kamu terus melakukannya jangan sampai lupa loo. Itu kan udah kesepakatan kita…emm……aku harap kamu selalu jujur padaku, dan tidak ada yang kamu tutupi padaku. Intinya, aku ingin kita selalu terbuka satu sama lain.”
Mendengar kata-kata yang di ucapkan Vlora, Clara menyesal. Dia ingin mengatakan yang sebenarnya pada Vlora, tapi saat ia akan mengatakannya, tiba-tiba dia ingat dengan kondisi Vlora saat ini. Dia tidak jadi mengatakannya, dengan alasan Clara tidak ingin Vlora ikut memikirkan kesehatan ayahnya, padahal kesehatannya sendiri juga perlu di pikirkan.
Dan yah,,,, akhirnya Vlora belum bisa mengetahui kondisi ayah Clara secara langsung dari mulut Clara. Walaupun dia sudah tahu keadaan ayah Clara tetapi dia ingin Clara yang memberitahukan tentang semua itu.
Hari demi hari pun berlalu. Seiring berjalannya waktu, penyakit Vlora bertambah parah. Dokter juga sudah angkat tangan, dan hanya keajaiban yang bisa menyembuhkannya. Vlora juga sadar bahwa umurnya sudah tidak lama lagi, karena itu ia menitip beberapa pesan untuk Clara pada ayahnya.
Pesan yang pertama, ia ingn matanya di donorkan untuk Ayah Clara, agar Clara tetap ingat masa-masa indah selama bersamanya. Kedua ia ingin diary Coklat Vanilanya disimpan dan di baca oleh Clara, karena didalamnya Vlora telah menulis beberapa pesan terakhir untuk Clara. Dan yang terakhir, dia ingin Clara tidak menangisi kepergiannya dan tetap melanjutkan hidup seperti biasanya. Karena jika Clara menangis Vlora juga akan menangis dan tidak tenang di alam sana.
Sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 14 Februari Vlora dipanggil Tuhan. Dan orang yang paling sedih dan merasa bersalah adalah Clara. Terutama setelah ia mengetahui bahwa Vlora mendonorkan matanya untuk Ayahnya.
Ketika ia menerima dan membaca diary Coklat Vanila Vlora, ia sadar bahwa ketidak jujurannya membuat Vlora sedih, padahal ia sudah berulangkali berkata,”Aku harap kita selalu terbuka satu sama lain, tidak ada yang ditutup-tutupi”.
Dari diary Coklat Vanila itu juga Vlora menuliskan pesan untuk Clara,” Clara aku ingin setelah aku pergi kamu tetap menjalani hidupmu dengan kebahagiaan dan tetap menuliskan perasaanmu di diary Coklat Choco jangan sampai lupa lhoo,,, karena aku pasti selalu ada didekatmu,, aku janji. Dan pesanku yang harus kamu ingat; SELALU TERBUKALAH PADA ORANG TERDEKATMU, JANGAN PERNAH MENYEMBUNYIKAN SESUATU PADANYA, karena dia hanya ingin membantumu dalam menyelesaikan masalah yang kamu hadapi, DAN JANGAN PERNAH MENGECEWAKAN ORANG LAIN…J...  © I ALWAYS LOVE YOU MY BEST FRIEND ©J...”
Setelah kepergian Vlora , sekarang Clara lebih tegar dalam menjalani hidup. Sekarang Clara punya banyak sahabat, dan sahabat-sahabatnya sangat sayang padanya karena ia anak yang jujur, dan bisa membantu sahabat-sahabatnya menyelesaikan masalah mereka.
Dan tentunya, setiap tanggal 14 Februari Clara selalu memperingati kepergian Vlora dengan cara, menambahkan aksesoris coklat di buku diary Coklat Vanila , Coklat Choco, dan akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun ,,,didirikanlah Istana Coklat yang di dalamnya terdapat cerita dari pengalaman-pengalaman mereka, dan tentunya buku Diary Coklat Vanila dan Diary Coklat Choco milik mereka berdua.