~DIARY COKLAT VANILA~
Hidup dua orang gadis yang telah
bersahabat sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar ,dan kini mereka duduk di
kelas 9. Keduanya anak orang kaya. Orang tua mereka adalah seorang pengusaha
tersukses di Indonesia .
Apa yang mereka inginkan, pasti akan terpenuhi.
Anak yang pertama bernama Vlora, dia anak yang rajin
menabung,tidak boros, pintar, mandiri, baik hati, tetapi sayang ,dia sering
sekali sakit-sakitan. Sahabatnya bernama Clara, dia anak yang pintar, mandiri,
baik hati, tetapi sayangnya dia boros. Tidak pernah sehari saja, dia tidak
membuang-buangkan uangnya untuk membeli barang-barang yang tidak berguna.
Suatu hari mereka pergi ke Mall untuk
berbelanja pakaian,dan barang-barang perlengkapan sekolah. Pemberhentian mereka
yang pertama kali setelah sampai di Mall adalah toko pakaian. Di sana mereka membeli
berbagai macam pakaian. Seperti biasanya mereka membeli pakaian yang sama. Dan
kalau di hitung-hitung, jumlah baju mereka yang kembar ada satu lemari penuh.
Setelah puas membeli baju, mereka
beralih ke toko yang menjual barang-barang perlengkapan sekolah. Dan seperti
biasanya juga mereka membeli barang-barang yang sama lagi. Ada buku, pensil, bolpoin, penghapus,
penggaris, tempat pensil, tas ,dan masih banyak lagi.
Setelah puas memilih-milih barang yang
di sukai,mereka pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaan mereka. Di kasir
mata mereka tertuju pada dua buku diary yang sangat menarik. Buku-buku diary itu
dilapisi dengan permen coklat. Dan permen coklat itu bisa dimakan. Setelah
berpikir sejenak, Vlora dan Clara akhirnya memutuskan untuk membeli kedua buku diary
itu. Buku diary Coklat Vanila di beli Vlora, dan buku diary Coklat Choco di
beli Clara.
Setelah itu mereka memutuskan untuk
makan dahulu di sebuah restaurant sebelum pulang. Sambil makan, mereka
bercakap-cakap mengenai buku diary yang mereka beli sebelumnya. Dari percakapan
itu mereka memutuskan untuk selalu menuliskan perasaannya setiap hari di dalam
diary coklat, dan memakan satu dari butiran-butiran permen coklat setiap
selesai meluapkan perasaannya di dalam diary, apalagi jika apa yang di tuliskan
perasaan yang tidak enak pasti setelah memakan coklat akan lebih tenang lagi.
Setelah selesai makan Vlora dan Clara memutuskan untuk pulang.
Dan seperti biasanya lagi dalam perjalanan pulang,
mereka selalu menghayal. Kali ini mereka menghayal tentang “Dunia Coklat”.
Dunia Coklat yang artinya, semua benda di dunia terbuat dari coklat. Dan semua
coklat itu bisa di makan. Semua yang mereka inginkan akan terwujud disana. Tapi
walaupun begitu mereka sadar bahwa itu
semua tidak mungkin terjadi.
Setelah sampai di rumah, Vlora langsung menuliskan
perasaannya pada hari ini di buku diary coklat vanilanya itu. Dan memakan satu
butiran coklat vanilla. Begitu pula yang di lakukan oleh Clara. Dan mulai hari
itu, setiap harinya mereka juga menuliskan semua perasaannya di dalam buku
diary itu.
Tiga bulan berlalu, dan selama tiga bulan itu juga
terjadi perubahan dalam keluarga Vlora dan Clara. Clara ; perusahaan ayahnya
bangkrut karena melakukan korupsi dan merugikan negara, tetapi Clara tidak
cerita pada Vlora, karena ia takut kalau Vlora tidak mau lagi berteman
dengannya. Vlora ; dia sering sekali masuk rumah sakit karena penyakit
anemianya kambuh.
Hari itu disekolah, ibu guru menagih uang iuran untuk
Ujian pada Clara, tetapi Clara tidak juga membayarnya. Dan saat itu Vlora mulai
curiga, kalau berita yang dia dengar selama ini bahwa perusahaan orang tuanya
bangkrut itu benar. “Tetapi kenapa dia tidak cerita padaku?”.
Keesokkan harinya Vlora membayarkan iuran ujian Clara
pada ibu guru. Dan Clara mengetahui
semuanya itu. Dia sangat berterima kasih pada Vlora, dan Clara juga minta maaf
karena selama ini dia tidak jujur pada Vlora.
Setelah kejadian itu, tidak lama kemudian Clara di
kabari kalau ayahnya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Mata ayahnya di vonis
oleh dokter tidak bisa melihat lagi, karena saat kecelakaan matanya terkena
pecahaan kaca mobil. Dan lagi-lagi dia tidak jujur pada Vlora dengan
alasan yang sama.
Di waktu yang bersamaan Vlora masuk rumah sakit lagi
karena penyakit anemia yang di deritanya kambuh lagi. Vlora meminta ayahnya
member tahu Clara bahwa dia sedang sakit, dia ingin sahabatnya tahu keadaannya
sekarang. Dia tidak mau menutup-nutupi kesehatannya pada sahabatnya sendiri.
Setelah mendengar kabar, bahwa Vlora masuk rumah sakit
lagi. Clara sangat cemas, perasaannya mulai tidak karuan. Dia merasa bersalah
pada Vlora karena dia tidak pernah jujur pada Vlora, dan sekarang dia
menyesalinya. Dan saat itu juga Clara langsung beranjak pergi ke rumah sakit
untuk menjenguk Vlora.
Sesampainya di sana
Clara terkejut melihat sahabatnya terbujur lemas di atas ranjang, dengan tubuh
penuh dengan tempelan-tempelan alat medis. Dan saat itu juga dari mata Clara
tertetes air mata. Melihat hal itu Vlora menjadi sedih. Vlora meminta pada
Clara untuk tidak menangisi dirinya.
Kata Vlora,”Clara jangan nangis dong, aku jadi sedih
nihh. Aku sedih kalau kamu menangisi aku. Aku ingin kamu tersenyum. Nah gitu
dong aku kan
jadi seneng juga. Clar,,, kamu masih nulis diary di diary coklat choco mu kan ? Aku ingin kamu
terus melakukannya jangan sampai lupa loo. Itu kan udah kesepakatan kita…emm……aku harap
kamu selalu jujur padaku, dan tidak ada yang kamu tutupi padaku. Intinya, aku
ingin kita selalu terbuka satu sama lain.”
Mendengar kata-kata yang di ucapkan Vlora, Clara
menyesal. Dia ingin mengatakan yang sebenarnya pada Vlora, tapi saat ia akan
mengatakannya, tiba-tiba dia ingat dengan kondisi Vlora saat ini. Dia tidak
jadi mengatakannya, dengan alasan Clara tidak ingin Vlora ikut memikirkan
kesehatan ayahnya, padahal kesehatannya sendiri juga perlu di pikirkan.
Dan yah,,,, akhirnya Vlora belum bisa mengetahui kondisi
ayah Clara secara langsung dari mulut Clara. Walaupun dia sudah tahu keadaan
ayah Clara tetapi dia ingin Clara yang memberitahukan tentang semua itu.
Hari demi hari pun berlalu. Seiring berjalannya waktu,
penyakit Vlora bertambah parah. Dokter juga sudah angkat tangan, dan hanya
keajaiban yang bisa menyembuhkannya. Vlora juga sadar bahwa umurnya sudah tidak
lama lagi, karena itu ia menitip beberapa pesan untuk Clara pada ayahnya.
Pesan yang pertama, ia ingn matanya di donorkan untuk
Ayah Clara, agar Clara tetap ingat masa-masa indah selama bersamanya. Kedua ia
ingin diary Coklat Vanilanya disimpan dan di baca oleh Clara, karena didalamnya
Vlora telah menulis beberapa pesan terakhir untuk Clara. Dan yang terakhir, dia
ingin Clara tidak menangisi kepergiannya dan tetap melanjutkan hidup seperti
biasanya. Karena jika Clara menangis Vlora juga akan menangis dan tidak tenang
di alam sana .
Sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 14 Februari
Vlora dipanggil Tuhan. Dan orang yang paling sedih dan merasa bersalah adalah
Clara. Terutama setelah ia mengetahui bahwa Vlora mendonorkan matanya untuk
Ayahnya.
Ketika ia menerima dan membaca diary Coklat Vanila Vlora , ia
sadar bahwa ketidak jujurannya membuat Vlora sedih, padahal ia sudah
berulangkali berkata,”Aku harap kita selalu terbuka satu sama lain, tidak ada
yang ditutup-tutupi”.
Dari diary Coklat Vanila itu juga Vlora menuliskan
pesan untuk Clara,” Clara aku ingin setelah aku pergi kamu tetap menjalani
hidupmu dengan kebahagiaan dan tetap menuliskan perasaanmu di diary Coklat
Choco jangan sampai lupa lhoo,,, karena aku pasti selalu ada didekatmu,, aku
janji. Dan pesanku yang harus kamu ingat; SELALU TERBUKALAH PADA ORANG
TERDEKATMU, JANGAN PERNAH MENYEMBUNYIKAN SESUATU PADANYA, karena dia hanya
ingin membantumu dalam menyelesaikan masalah yang kamu hadapi, DAN JANGAN
PERNAH MENGECEWAKAN ORANG LAIN…J... © I ALWAYS LOVE YOU MY BEST FRIEND ©…J...”
Setelah kepergian Vlora , sekarang Clara lebih tegar
dalam menjalani hidup. Sekarang Clara punya banyak sahabat, dan
sahabat-sahabatnya sangat sayang padanya karena ia anak yang jujur, dan bisa
membantu sahabat-sahabatnya menyelesaikan masalah mereka.
Dan
tentunya, setiap tanggal 14 Februari Clara selalu memperingati kepergian Vlora
dengan cara, menambahkan aksesoris coklat di buku diary Coklat Vanila , Coklat
Choco, dan akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun ,,,didirikanlah Istana Coklat
yang di dalamnya terdapat cerita dari pengalaman-pengalaman mereka, dan
tentunya buku Diary Coklat Vanila dan Diary Coklat Choco milik mereka berdua.